Biografi Biodata dan Profil Sujiwo Tejo
Pastinya sudah kenal dengan dalang gondrong yang satu ini dia adalah
seorang budayawan. untuk lebih mengenalnya Biodata sujiwotejo dan
Biografi sujiwo tejo berikut adalah Informasinya yang saya dapatkan dari
Wikipedia
Agus Hadi Sudjiwo (lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962;) atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo
adalah seorang budayawan Indonesia. Ia adalah lulusan dari ITB. Sempat
menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah
menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang. Selain itu
ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti
Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama
teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo".
Dalam aksinya sebagai
dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya
jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia
seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya.
Perjalanan Karir
Saat kuliah di jurusan
Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat
berkesenian Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi
penyiar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama
budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang
Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut
Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne
jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.
Sujiwo Tejo yang mendalang
wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang
kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul Semar Mesem
(1994). Ia juga menyelesaikan 13 episode wayang kulit Ramayana di
Televisi Pendidikan Indonesia tahun 1996, disusul wayang acappella
berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur.
Pergumulannya dengan komunitas
Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), memberinya peluang untuk
mengembangkan dirinya secara total di bidang kesenian. Selain mengajar
teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater
di berbagai daerah di Indonesia sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999,
Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk
memberi napas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang dalam kehidupan
masyarakat masa kini. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang
keliling Yunani.
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo
mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang)
berkat lagu-lagunya dalam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada
Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final
Video Musik Indonesia 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator
video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000.
Kemudian diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999),
Syair Dunia Maya (2005), dan Yaiyo (2007). Selain ndalang, Sujiwo Tejo
juga aktif dalam menggelar atau turut serta dalam pertunjukan teater.
Antara lain, membuat
pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di
Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga
menjadi Sang Dalang dalam pementasan EKI Dancer Company yang bertajuk
Lovers and Liars di Balai Sarbini, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari
2004. Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara
film.
Debut filmnya adalah Telegram
(2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film ini
bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalam Asia-Pacific Film
Festival. Kemudian dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi
Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Meriam
Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yang berjudul
Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik
untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns
sour, yang digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesenian
Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara
& koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan
untuk membiayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus
sekolah yang dikelola oleh Yayasan Titian Penerus Bangsa.Sujiwo Tejo
juga menyutradarai drama musikal yang berjudul 'Pangeran Katak dan
Puteri Impian' yang digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2
Juli 2006.
TAG: jorge lorenzo feby blink febby
rastanty blink derby romero dan febby rastanty biografi satrawan
biografi sastrawan indonesia biografi tokoh sastrawan indonesia agama
rosandy sriwidia nugroho
0 komentar:
Posting Komentar